PT DAHANA berhasil membukukan pendapatan hingga Rp 1,9 triliun pada Tahun 2021, hal ini disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2021 DEFEND ID Holding BUMN Industri Pertahanan untuk yang pertama kalinya, diselenggarakan pada Rabu, 29 Juni 2022, di Hotel Shangri-La, Jakarta.

 

RUPS Tahun Buku 2021 ini memiliki agenda diantaranya, untuk mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Konsolidasian Perseroan, persetujuan Laporan Tahunan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2021.

 

RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham seri A yang dikuasakan kepada Pemegang Saham Liliek Mayasari selaku Asdep Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN RI dan Pemegang Saham Seri B, yaitu Direktur Utama PT Len Industri (Persero ) Bobby Rasyidin dan seluruh jajaran Direksi PT Len Industri (Persero)

 

Direktur Utama DAHANA, Wildan WIdarman menyampaikan, meski masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19 dengan segala variannya, DAHANA berkomitmen untuk tetap mempertahankan kinerja unggul sehingga mampu menaikkan pendapatan hingga 16,5% dari tahun sebelumnya.

 

“Kontribusi terbesar didapat dari lini bisnis drilling dan blasting yang mencapai 49,3% dari total pendapatan atau senilai Rp 937,8 miliar,” ujar Wildan.

 

DAHANA juga mencatatkan peningkatan total aset sebesar 18,7%, total liabilitas 36,5%, dan ekuitas sebesar 6,4% dari tahun buku 2020. Sementara itu, di bidang investasi, DAHANA merealisasikan 506,6 miliar di tahun 2021, di antaranya untuk membangun Pabrik Ammonium Nitrat (AN) dan Pabrik Elemented Detonanor.

 

Dewan Komisaris DAHANA yang diwakili oleh Rina Moreta, mengapresiasi kinerja unggul yang dipertahankan perusahaan, dengan sumber daya manusia yang didominasi oleh generasi milenial (68%), DAHANA mampu mencatat skor Key Performance Indicator (KPI) di angka 82,93, dan memberikan kontribusi kepada negara berupa pajak dan bea masuk sebesarRp 206,14 miliar.

 

“Manajemen juga perlu terus mengupayakan peningkatan harga jual serta efisiensi khususnya harga pokok penjualan melalui terobosan baru maupun pemanfaatan teknologi yang tepat, guna meningkatkan produktivitas,” ujar Rina Moreta.

 

Sementara itu, pada tahun 2021, program TJSL DAHANA melaporkan telah menyalurkan sebanyak Rp 1,6 miliar untuk program Pendanaan UMK, serta Rp 1,6 miliar untuk program Bina Lingkungan dengan rincian pada pilar pembangunan ekonomi sebesar Rp 177 juta, pembangunan sosial Rp 1,2 miliar, pembangunan lingkungan, Rp 103 juta, serta pembangunan hukum dan tata kelola sebesar Rp 124 juta.